Minggu, 12 Oktober 2008

Riwayat Singkat Sang Buddha Gotama

1. Nama kecil Beliau ialah Siddharta Gotama. Siddharta berarti: Yang akan tercapai cita-citanya.

2. Nama orang tua dari Pangeran Siddharta Gotama:
- Ayahnya bernama Suddhodana.
- Ibunya bernama Mayadevi atau Mahamaya.

3. Raja Suddhodana memerintah di kota Kapilavastu, ibukota dari kerajaan Sakya, di daerah India Utara. Sekarang di daerah kerajaan Nepal.

4. Pangeran Siddharta dilahirkan di Taman Lumbini dibawah pohon Sala, pada waktu bulan purnama siddhi Vesakha, kira-kira 623 S.M.

5. Pangeran Siddharta Gotama diramalkan oleh petapa Asita dan Kondanna bahwa ia kelak akan menjadi Buddha. Sedangkan, para brahmana istana meramalkan:
a. Jika Pangeran Siddharta menjadi raja, maka ia akan menjadi seorang raja dunia (Cakkavatti).
b. Jika Pangeran Siddharta menjadi petapa, maka ia akan menjadi Buddha.

6. Ratu Mahamaya meninggal dunia ketika Pangeran Siddharta berusia 7 hari. Kemudian Pangeran Siddharta Gotama dirawat oleh bibinyayang bernama Pajapati (adik Ratu Mahamaya) yang juga dinikahi oleh raja Suddhodana. Dari pernikahan ini kemudian lahir seorang putra bernama Nanda dan seorang putri bernama Putrananda.

7. Raja Suddhodana berusaha dengan keras agar Pangeran Siddharta Gotama menjadi raja besar, dengan mendirikan 3 buah istana yang mewah bagi tempat merawat Pangeran Siddharta Gotama. Kemudian dalam usia masih sangat muda, 16 tahun, Pangeran Siddharta Gotama dinikahkan dengan putri tercantik pada waktu itu yang bernama Yasodhara.

8. Nama orang tua dari putri Yasodhara:
- Ayahnya bernama Suppabuddha.
- Ibunya bernama Pamita.

9. Perkawinan Pangeran Siddharta Gotama dengan putri Yasodhara memperoleh seorang putra bernama Rahula, yang berarti : belenggu.

10. Dalam perjalanan Pangeran Siddharta Gotama keliling kota untuk pertama kalinya, beliau melihat :
- Jinna : Seorang tua renta.
- Byadhita : Seorang sakit parah.
- Kalakata : Seorang yang mati (jenazah).
- Pabbajita : Seorang petapa/rahib
Empat macam peristiwa yang dilihat oleh Pangeran Siddharta Gotama seperti tersebut di atas, dikenal dengan sebutan : DEVA-DUTA 4 (4 pesuruh dewa).

11. - Setelah Pangeran Siddharta Gotama melihat4 peristiwa itu, beliau menyadari bahwa terlahir sebagai manusia mengalami Anicca (tidak kekal) yang menimbulkan Dukkha (derita).
- Beliau bertekat akan membebaskan manusia dari Dukkha.
- Kemudian beliau meninggalkan kehidupan rumah tangga/istana dan menjalani hidup sebagai pertapa dalam usia 29 tahun.
- Beliau bertapa di hutan Uruvela, pernah berguru kepada Alara kalama dan uddaka-Ramaputta, tetapi dalam waktu singkat sudah dapat menyamai kepandaian gurunya. Beliau menyadari apa yang telah dilakukannya itu bukan cara melenyapkan Dukkha.
- Kemudian beliau melakukan caranya sendiri dengan cara menyiksa diri bersama kelima temannya yaitu : Kondanna, Mahanama, Assaji, Bhaddiya dan Vappa. Tetapi usaha beliau itu tidak berhasil dan hampir saja mati.

12. Setelah beliau ditolong oleh seorang gembala sapi dengan memberikan sedikit bubur, kemudian beliau insyaf bahwa cara menyiksa diri tidak dapat menghilangkan Dukkha, bahkan beliau mengetahui bahwa kesucian pikiranlah yang akan melenyapkan Dukkha. Akhirnya beliau mulai makan 1x sehari sebelum pukul 12 tengah hari.

13. Beliau menempuh cara hidup yang disebut MAJJHIMAPATIPADA, yang berarti menghindari 2 ekstrim. 2 ekstrim itu adalah:
- cara hidup menyiksa diri.
- cara hidup berfoya-foya
Setelah beliau menempuh jalan tengah, kelima teman beliau meninggalkan beliau karena beliau bukan pertapa lagi.

14. Akhirnya beliau mencapai kesucian tingkat Buddha dibawah pohonBodhi di hutan Gaya pada saat purnama siddhi Vesakha dalam usia 35 tahun.

15. Sang Buddha Gotama pertama kali menyebarkan Dhammanya di Taman Rusa Isipa thana kepada 5 orang pertama yang dahulu bersama-sama beliau. Setelah mendengarkan kotbah Sang Buddha kelima orang tersebut mencapai tingkat kesucian dan menjadi pengikut Sang Buddha.

16. SangBuddha Gotama menunjukan kemampuan seorang Buddha adalah sebelum memasuki kota Kapilavasthu ketika beliau akan menjumpai raja Suddhodana.

17. Yang memberikan makanan terakhir sebelum Sang Buddha Gotama wafat adalah seorang pandai besi bernama Cuda. Sang Buddha Gotama mencapai Parinibbana (wafat) di bawah pohon Sala kembar di Kusinara pada saat purnama siddhi Vesakha tepat pada usia 80 tahun.

18. Sebenarnya riwayat Sang Buddha Gotama sangat panjang, tetapi saya menceritakan intinya saja. Semoga kalian dapat memetik makna dari riwayat singkat Sang Buddha Gotama.

Tidak ada komentar: